Jumat, 25 November 2022

MEMAKNAI MASA ADVENT

 


Sebentar lagi dalam Kalender Liturgi setelah Merayakan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam dalam Minggu Biasa ke XXXIV dalam tahun C/II akan memasuki tahun Liturgi A/I yang dimulai dengan Minggu Adven Pertama. Kata Adven sendiri berasal dari kata Latin Adventus yang berarti Kedatangan. 

Sebagaimana keluarga-keluarga di dunia ini menantikan kelahiran seorang bayi  dengan pelbagai persiapan karena saatnya hampir tiba dimana selama sembilan bulan seorang ibu telah mengandung demikian pun Bunda Maria mengandung Yesus selama sembilan bulan. Pada 25 Maret kita tahu bahwa Maria  mengandung  setelah menerima kabar sukacita dari Malaikat Gabriel yang dalam kalender Liturgi kita merayakan Hari Raya Kabar Sukacita.

Masa adven berlangsung selama 4 minggu atau sebulan. Hal ini berarti kita umat Katolik mempersiapkan kelahiran/Kedatangan Tuhan Yesus selama sebulan. Kita bukan mempersiapkan hal-hal duniawi dalam menyambut Sang bayi yang diberi nama Yesus seperti tempat tidur bayi, Baju bayi dan lainnya tetapi sebagai anggota keluarga Katolik , kita mempersiapkan hati, pakaian rohani untuk menyambut bayi mungil, Yesus.

Untuk itu, masa Adven adalah masa pengharapan, persiapan dan penantian menyambut kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Berbeda dengan persiapan kelahiran bayi-bayi lain dalam kehidupan ini, dalam mempersiapkan bayi Yesus sebagaiaman telah disinggung adalah hati, maka selama masa Adven ornamen-ornamen Gereja dan pakaian Liturgi adalah berwarna Ungu sebagai tanda pertobatan.

Saat ini, secara Liturgis masa Advent terdiri dari dua bagian. Pertama, minggu I dan II untuk mempersiapkan kedatangan Yesus yang kedua kalinya. Kedua, Minggu III dan IV persiapan untuk memperingati kedatangan Yesus yang pertama yaitu Hari Raya Natal.

Dalam Gereja Katolik, kita menemui lingkaran adven (Adven Wreath) yang berupa lingkaran karangan bunga berisikan lilin berwarna ungu dan satu Lilin berwarna merah muda (kalau tidak memungkinkan lilin bisa satu warba saja yaitu Ungu). Setiap minggunya lilin ini dinyalakan sesuai urutan satu persatu dengan makna yang berbeda-beda. 

Arti dari lingkaran adalah lambang hidup yang saling berjalin, lambang keabadian Lilin pertam yang berwarna ungu mengingatkan kita akan kedatangan Yesus Kristus Sang Penebus. Lilin kedua, melambangkan iman dan mengingatkan umat Katolik untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan. Lilin ketiga, biasanya berwarna merah muda(bisa juga ungu) melambangkan sukacita kelahiran Kristus Yesus. Dan Lilin keempat, minggu terakhir masa adven melambangkan Kasih dan mengingatkan umat Katolik pada Kemuliaan Tuhan sang pemilik Semesta Alam.

Selama masa Advent juga kita tidak menyanyikan madah kemuliaan. Hal ini sudah diatur dalam Pedomam Umum Misale Romanum (PUMR) Nomor 53 :

"Kemuliaan  adalah madah yang sangat dihormati dari zaman Kristen Kuno. Lewat madah ini Gereja yang berkumpul  atas dorongan Roh Kudus memuji Allah Bapa dan Anakdomba Allah, serta memohon belaskasihan-Nya. Teks madah ini tidak boleh diganti dengan  teks lain. Kemuliaan dibuka olwh Imam  atau, lebih cocok, oleh solis atau oleh koor, kemudian dilanjutkan oleh seluruh umat bersama-sama, atau oleh umat dan paduqn suara bersahut-sahutan, atau hanya oleh koor. Kalau tidak dilagukan, madah kemuliaan dilafalkan oleh seluruh umat bersama-sama atau oleh dua kelompok umat secara bersahut-sahutan.

Kemuliaan dilagukan atqu diucapkan pada hari-hari raya dan pesta, pada perayaan-perayaan meriah dan pada hari Minggu di luar Masa Adven dan Prpaskah" (PUMR No. 53)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar