Seksi Katekese Rumpun Pewartaan Paroki St. Yosef mengadakan pembekalan fasilitator Katekese umat Keuskupan agung Ende masa Prapaskah 2023 bertempat di aula Marinus Kroll pada Senin, 13 Maret 2023. Peserta terdiri dari seksi Katekese masing-masing Komunitas Umat Basis (KUB) dan lingkungan serta asrama-asrama se Paroki St. Yosef onekore.
Katekese Masa Prapaskah tahun 2023 bertemakan " Keluarga Katolik Keuskupan Agung Ende Semakin Mengasihi dan Lebih Peduli Pada Lingkungan Hidup. " Tema umum Aksi Puasa Pembangunan Nasional ( APPN ) 2023 - 2025 adalah "Keterlibatan Gereja Dalam Mewujudkan Gerakan Sosio-Ekonomi Berkeadilan Ekologis." Adapun pendasaran yang dipakai dalam thema ini berdasarkan Laudato Si , Paus Fransiskus yang menggambarkan hubungan antara alam dan manusia.
- Perubahaan iklim meruapakan masalah global dengan dampak buruk untuk lingkungan, masyarakat, ekonomi, perdagangan dan politik ( LS 25);
- Krisis ekologis, dan perusakkan besar-besaran keanekaragaman hayati, dapat mengancam keberadaan spesies dan manusia. Dampak perubahan iklim akan terus memburuk jika tidak ada usaha yang besar dan transformatif ( Ls 26 )
- Eksploitasi terhadap planet (bumi) sudah melebihi batas maksimal padahal kita masih belum memecahkan masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial yang ada ( LS 27 )
Jadi, ada dua krisis yang dihadapi dan saling terkait satu sama lain yakni krisis ekologis sekaligus krisis kamunisiaan. Hal ini terlihat jelas bahwa keterpihakan Gereja terhadap orang miskin tidak terlepas dari keterpihakan pada alam ciptaan yang juga miskin dan tertindas.
Dalam pembekalan ini, para tutor membuat simulasi sederhana bagi fasilitaor yang hadir dalam beberapa kelompok. Ada tiga kali pertemuan nanti dalam katekese ini dengan sub thema masing-masingnya adalah
Alam Sebagai Tanda Cinta Allah Bagi manusia ( teks inspirasi : Kejadian, 1 : 1 - 31 ) pada pertemuan pertama; Keluarga Yang Peduli Merawat Alam ( Teks Inspirasi : Yohanes, 2 : 1 - 12 dan dan pertemuan terakhir adalah
Pertobatan Ekologis : Allah memulihkan alam sebagai buah dari pertobatan manusia ( Teks Inspirasi : 2 Tawarikh, 7 : 12 - 16 ).Metode yang dipakai dalam proses katekese ini adalah metode deduktif. Metode ini mencoba menampilkan alur pikir yang cukup jelas: dari pendasaran biblis, berpindah ke pengalaman hidup dan diakhiri dengan rencana tindak lanjut ( Wujud nyata ) yang disepakati bersama peserta katekese yang hadir.
Dalam pembekalan ini, fasilitator juga dibekali dengan petunjuk praktis apabila menjadi Fasilitator dalam berkatekese dan bentuk katekese yang baik. Misalnya, Posisi duduk dalam berkatekese dengan membentuk lingkaran, Fasilitator hendaknya membedakan diri dengan narasumber, Tanpa bermaksud mengurangi unsur doa di dalamnya Katekese sebenarnya "Omong-Omong" lepas dan santai dan beberapa petunjuk praktis lainnya.