Jadwal ini akan berubah saat, ibadat Jalan Salib bertepatan dengan hari Jumat pertama dalam bulan nanti, yaitu 3 Maret 2023. Untuk Paroki Onekore, biasanya dimulai dengan Perayaan Ekaristi baru dilanjutkan dengan Ibadat Jalan Salib.
Jumat, 24 Februari 2023
UMAT MEMBELUDAK PADA IBADAT JALAN SALIB
Senin, 20 Februari 2023
SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2023
“Peran Kita dalam Mewujudkan Kesejahteraan Bersama "
(Disampaikan sebagai pengganti khotbah, pada Perayaan Ekaristi Hari Sabtu/Minggu, 18/19 Februari 2023
Para Ibu dan Bapak,
Suster, Bruder,
Frater, Romo,
Kaum muda, Remaja dan Anak-anak yang terkasih dalam Kristus,
1. Pada hari Rabu Abu, 22 Februari 2023 yang akan datang, kita akan
memasuki masa Prapaskah. Masa
Prapaskah adalah masa khusus – Retret Agung seluruh Gereja – untuk mensyukuri kasih Allah yang begitu besar kepada
kita. Kita juga diajak untuk
mengenali kembali jati diri kita. Melalui Musa, Tuhan menyatakan bahwa kita adalah umat yang kudus (Im 19:1-2). Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus Rasul Paulus menyatakan bahwa “Roh Allah diam di dalam kamu …. Kamu adalah milik Kristus …” (1 Kor
3:16-23). Sementara itu, Yesus menyatakan “Haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu yang di surga sempurna
adanya” (Mat 5:48).
2. Gereja mengajarkan bahwa jati diri seperti itu adalah sama dengan
panggilan “menuju kesempurnaan kasih,
kesempurnaan kesucian dan kesempurnaan hidup
Kristiani” (LG 11.40). Panggilan ini dijelaskan secara panjang lebar
oleh Paus Fransiskus dalam Anjuran Apostolik
yang berjudul Bersukacita dan Bergembiralah
– Panggilan Menuju Kesucian dalam Dunia Sekarang Ini. “Kita seringkali tergoda untuk berpikir
bahwa kesucian hanya diperuntukkan bagi mereka
yang dapat menarik diri dari urusan sehari-hari dan menyediakan banyak waktu untuk berdoa. Bukan demikian. Kita
dipanggil untuk menjadi suci dengan menghayati
hidup kita dengan kasih dan dengan memberikan kesaksian dalam segala hal yang kita lakukan, di mana pun
kita berada. Apakah Anda terpanggil untuk
menjalani hidup bakti? Jadilah suci dengan menghayati komitmen Anda dengan gembira. Apakah Anda menikah?
Jadilah suci dengan mengasihi dan memberikan
perhatian kepada suami atau isteri Anda sebagaimana dilakukan oleh Kristus bagi Gereja-Nya. Apakah Anda bekerja untuk mencari nafkah?
Jadilah suci dengan bekerja secara
jujur dan cerdas dalam pelayanan kepada saudari- saudara Anda” (No. 14). Dalam rangkaian pernyataan Paus
Fransiskus ini saya ingin menambahkan satu pertanyaan dan jawabannya: “Apakah
Anda warga Keuskupan Agung Jakarta? Jadilah suci
dengan terus berusaha mencari jalan-jalan baru untuk
merawat dan mengembangkan kesejahteraan bersama”.
1.
Mengapa pertanyaan itu kita
tambahkan? Pada tahun ini kita umat Katolik Keuskupan
Agung Jakarta menjalani masa Prapaskah ketika kita – dalam rangka memahami
Ajaran Sosial Gereja – ingin mendalami tema kesejahteraan bersama dan mencari bentuk-bentuk aksi nyata untuk
dilakukan. Yang dimaksud sebagai kesejahteraan bersama adalah “keseluruhan kondisi-kondisi hidup kemasyarakatan, yang memungkinkan baik kelompok-kelompok maupun
anggota-anggota perorangan, untuk secara lebih penuh dan lebih lancar
mencapai kesempurnaan mereka sendiri”
(Gaudium et Spes No. 26). Sebagai
umat Kristiani kita dipanggil untuk terlibat dalam mengusahakan kesejahteraan bersama
itu.
Saudari-saudara terkasih,
2. Kita memasuki masa Prapaskah dengan rasa syukur karena di tengah
berbagai macam tantangan yang
disebabkan oleh wabah COVID – 19, pemerintah sungguh bekerja keras dan seluruh warga bangsa terlibat untuk
kesejahteraan bersama. Namun kita
semua juga sadar bahwa keadaan masyarakat kita tidak sedang baik- baik saja. Menurut
data Badan Pusat Statistik, sejak September 2019 hingga September 2022, jumlah orang miskin di Indonesia meningkat dari
24,78 juta menjadi 26,36 juta. Dalam periode Agustus
2019 hingga Agustus
2022, pengangguran di Indonesia juga meningkat dari 7,05 juta menjadi 8,42 juta. Kemiskinan dan kelangkaan lapangan
kerja ini berdampak
pada kesehatan masyarakat yang daya belinya
menurun. Menurut salah satu penelitian yang dipublikasikan
pada akhir tahun 2022 (Kompas 9
Desember 2022), diperkirakan 68% penduduk Indonesia (183,7 juta jiwa) tidak
mampu memenuhi kebutuhan gizi harian
mereka. Ini berdampak antara lain pada tingginya prevalensi stunting (tengkes)
anak-anak di Indonesia. Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi tengkes
anak-anak balita pada tahun 2022 sebesar 21,6%. Sementara
itu, angka kasus tengkes pada anak-anak usia 12-13 bulan pada tahun 2022 meningkat dari 565.479 menjadi
978.930 anak (Kompas, 28 Januari
2023). Kesehatan mental masyarakat
juga terdampak. Berdasarkan hasil Survei Nasional Mengenai Kesehatan Mental Remaja Indonesia (=Indonesia National Adolescent Mental Health Survey I-NAMHS), satu
dari tiga remaja berusia 10-17 tahun di Indonesia
memiliki masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir. Jumlah itu setara dengan 15,5 juta remaja di
Indonesia. Tentu keadaan masyarakat kita jauh
lebih kompleks daripada yang tercermin dalam angka-angka itu.
Saudari-saudara terkasih,
3. Saya ingin mengajak Saudari-Saudara sekalian untuk secara khusus menyadari satu dari antara kejahatan kemanusiaan yang paling besar, yang langsung berlawanan dengan cita-cita kesejahteraan bersama, yaitu perdagangan orang. Saudari-saudara kita yang paling miskin, rentan dan difabel, serta perempuan dari
segala usia dan
anak-anak, kaum migran, pengungsi dan saudari-saudara kita yang datang dari keluarga yang tidak harmonis
sangat rentan dieksploitasi oleh praktik perdagangan
manusia. Pada awal Januari 2023 ini, polisi menangkap empat orang terduga pelaku perdagangan orang di sebuah
apartemen di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. (Detik.com, 1 Januari 2023). Tindak
Pidana Perdagangan Orang (TPPO) juga banyak menyerang saudari-saudara kita pekerja migran Indonesia yang bekerja di luar negeri.
Menurut Direktur Perlindungan WNI, Kementerian Luar
Negeri, jumlah kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang WNI di luar negeri periode 2017 hingga Oktober 2022 terus meningkat.
Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang
ada di sekitar kita, namun tidak selalu jelas terlihat, karena para penjual manusia bekerja secara
sembunyi-sembunyi dan rapi.
4.
Gereja menegaskan bahwa perdagangan orang dan penyelundupan migran adalah kriminal
dan dosa berat karena melecehkan serta merusak martabat
manusia (Komisi Keadilan Perdamaian dan Pastoral Migran Perantau, 2019, Arah Pastoral
Mengenai Perdagangan Manusia, No. 13). Paus Fransiskus menyebut praktik
perdagangan orang sebagai
luka serius dalam masyarakat dan Gereja sebagai Tubuh Kristus (Pesan Paus Fransiskus di hadapan peserta Konferensi Internasional Melawan Perdagangan Manusia,
10 April 2014). Karena itu, Bapa Suci menyampaikan komitmen Gereja untuk memerangi praktik
perdagangan orang. “Gereja
Katolik ingin terlibat dalam memerangi kejahatan perdagangan orang. Gereja ingin melindungi korban dari penipuan
dan bujuk rayu (oleh pedagang orang); Gereja ingin menemukan
mereka dan membebaskan mereka ketika mereka direkrut,
disekap dan direndahkan sebagai budak; Gereja
ingin mendampingi mereka setelah mereka dibebaskan” (Pesan Paus Fransiskus di hadapan peserta Hari Doa Sedunia, 12
Februari 2018).
Saudari-saudara yang terkasih,
5. Tantangan dan kenyataan yang tergambar dalam angka-angka dan
pernyataan- pernyataan itu
menunjukkan bahwa perjuangan untuk mewujudkan kesejahteraan bersama
menjadi sangat penting,
relevan sekaligus kompleks.
Kesejahteraan bersama adalah
wujud nyata dari keselamatan yang merupakan buah sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus yang akan kita rayakan
pada Pekan Suci: keselamatan manusia
secara fisik (=tubuh),
mental (=jiwa) dan spiritual (=roh).
6. Pertanyaan yang mesti kita jawab adalah: apa yang harus kita lakukan
supaya kesejahteraan bersama
– fisik, mental,
spiritual – dapat semakin terwujud?
Beberapa contoh berikut
dapat kita pertimbangkan:
6.1. Kita bisa mulai dari keluarga kita masing-masing dan lingkungan
terdekat dengan merawat
dan mengambangkan keharmonisan relasi dalam keluarga
dan
lingkungan terdekat.
Relasi yang harmonis di dalam
keluarga dan masyarakat akan
memunculkan prakarsa-prakarsa kreatif untuk mengusahakan kesejahteraan bersama, misalnya ambil bagian dalam
pelayanan makanan bergizi untuk anak- anak yang mengalami gizi buruk di sekitar
kita.
6.2. Kita dapat membantu saudari-saudara kita yang masih berjuang untuk
dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka
dengan membantu memberikan akses jaminan sosial,
bantuan karitatif lima kebutuhan dasar: pangan, sandang, papan, kesehatan, dan pendidikan.
6.3. Saudari-saudara kita yang mengalami gangguan kesehatan fisik, mental
dan spiritual menjadi sangat rentan terhadap berbagasi
macam eksploitasi. Perlu ditemukan aksi-aksi
kreatif untuk membantu
mereka, misalnya dengan menyediakan
layanan konseling, mengadakan kunjungan sapaan kepada saudari- saudara
kita yang mengalami kesepian.
6.4.
Motif ekonomi biasanya menjadi
penyebab orang terperangkap menjadi korban perdagangan orang. Upaya-upaya konkret
dapat dilakukan untuk membantu
saudari-saudara kita yang kurang beruntung, misalnya: mendapatkan pekerjaan
formal atau informal, membantu saudari-saudara kita itu dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),
memberi bantuan teknis ketrampilan, permodalan dan pemasaran, menciptakan
lapangan kerja baru, serta penyadaran dan
sosialisasi tentang bahaya perdagangan orang dalam keluarga dan lingkungan sekitar.
7.
Akhirnya bersama dengan para imam,
diakon dan semua pelayan umat, saya ingin
mengucapkan terima kasih kepada para Ibu / Bapak / Suster / Bruder / Frater/ Kaum Muda, Remaja dan Anak-Anak
semua yang dengan beraneka cara terlibat
dalam karya perutusan Keuskupan Agung Jakarta. Kita berharap melalui berbagai prakarsa yang kita jalankan
khususnya selama masa Prapaskah – sekecil dan sesederhana apa pun – kita terus dapat berkontribusi untuk mewujudkan kesejahteraan
bersama, wujud nyata keselamatan. Salam dan Berkat Tuhan untuk Anda semua, keluarga
dan komunitas Anda. Bunda Maria dan Bapa Yusuf doakanlah
kami.
Uskup Keuskupan Agung Jakarta
Minggu, 19 Februari 2023
SEKSI KAR ADAKAN PELATIHAN PENDAMPING SEKAMI DAN JPA
Sabtu, 18 Februari 2023 Seksi Kerasulan Anak dan Remaja ( KAR ) Paroki St. Yosef Onekore membuka kegiatan Pelatihan Pendamping Sekami dan JPA di Aula Marinus Kroll. Kegiatan dibuka oleh Pastor Paroki St. Yosef Onekore ( RP. Krispinianus Lado, SVD ). Dalam kata pengantar, Pater Pian ( Sapaan akrabnya ) yang juga sebagai anggota Komisi KKI ( Karya Kepausan Indonesia ) Kevikepan Ende, mengatakan kegiatan pendampingan ini sangat bermanfaat bagi kita semua sebagai murid-murid Kristus. Kita menjadi muridyang selalu mendengarkan Sabda Tuhan : " Biarkan anak-anak datang pada-KU." Pelatihan pendamping Sekami dan JPA ini juga salah satu program khusus untuk menjawabi keprihatinan MUSPAS ke-VIII Keuskupan Agung Ende. Anak dan Remaja menjadi sasaran pastoral Keuskupan Agung Ende dalam Tahun Pastoralnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh pendamping Sekami-JPA di masing-masing lingkungan se-Paroki St. Yosef Onekore yang dihadiri sebagai ahli pendamping dan Tutornya dari Komisi KKI Kevikepan Ende, RD. Benny Djata. Waktu yang dipakai selama dua hari, yaitu Sabtu, 18 Februari dan Minggu 19 Februari 2023.
Ketua Panitia pelaksana, Marselina Soni sangat senang dengan jumlah kehadiran teman-teman pendamping yang diutus lingkungan, walaupun awalnya penuh kecemasan lantaran hujan sempat menguyur kota Ende. Pemanfaat media sosial Wattsapp ( WA ), panitia mengingatkan kembali ketua lingkungan yang para pendampingnya belum hadir pada kegiatan yang telah dimulai.
Pelatihan sendiri dibagi dalam empat sesi. Sesi pertama tentang Spiritualitas Pendamping, Animasi.
Sesi kedua dilanjutkan dengan tentang Tanggungjawab sebagai pendamping; Sesi ketiga tentang psikologi anak dan animasi; sebagai sesi penutup adalah tentang kreativitas Kitab Suci, Animasi bersama anak.
Semoga para pendamping Sekami dan JPA di masing-masing lingkungan sungguh menjalankan karyanya sebagai murid Tuhan bagi anak-anak.
Dalam thema : " Berjalan bersama : Bersahabat, Terlibat, menjadi berkat !" memotivasi kita semua membangun kerajaan Allah di di dunia ini.
RD. DENNY NUWA MEMBERKATI BUMIL
Seksi Pastoral Keluarga ( Paskel ) Paroki St. Yosef Onekore, hari Minggu Biasa ke VII 19 Februari 2023 pada misa kedua perayaan khusus untuk memberkati Para ibu Hamil (Bumil) se-Paroki Onekore. Tidaka menutup kemungkinan bagi umat diluar Paroki yang kebetulan hadir dalam Perayaan Ekaristi tersebut.
Upacara pemberkatan Bumil ini adalah program Paskel dalam tahun Pastoral 2022/2023. Menurut Ibu Evi Suna, ketua Seksi Paskel yang juga sebagai tenaga Medis di Kabupaten Ende mengatakan kegiatan ini semoga dilakukan terus setiap tahunnya. Ibu-ibu hamil yang berkesempat hadir dalam perayaan sangat bersukacita, bergembira akan peristiwa yang baru terjadi pertama dalam sejarah Paroki ini. Mungkin pemberkatan bagi bayi yang dalam kandungan secara individu sering, namun dalam sebuah Perayaan Ekaristi, mungkin ini yang pertama kali.
Pastor Paroki RP. Pian Lado, SVD sangat mendukung akan program ini. " Kalau ibu-ibu hamil merasa bersukacita dan bergembira ini bagaikan kunjungan Maria Bunda Yesus kepada saudara-Nya Elisabeth. Anak di dalam kandungan Elisabeth ( Yohanes Pembaptis ) pun melonjak kegirangan dalam rahim ibunya setelah mendengar salam dari Bunda Tuhan. Begitu pun ibu-ibu kita ini, pasti anak dalam kandungannya pun bergembira mendengar Sabda Tuhan dan kunjungan Roh Kudus melalui ibunya," Demikian kata Pater Pian.
Dalam Perayaan ini dipimpin oleh Romo Denny Nuwa yang kebetulan dalam TPAPT ( Tingkat Paroki Antar Paroki Tetangga) yaitu Katedral-Onekore-Mautapaga,Puurere dan Kuasi Boanawa adakan tukar Mimbar. Romo Denny adalah Dosen pada ISTIPAR Ende sekaligus Pastor Rekan di Paroki Khatedral
Ende.
Setelah Perayaan Ekaristi, ibu-ibu hamil bincang-bincang ringan akan kesehatannya dari Puskesmas Onekore yang bekerja sama dengan seksi Paskel Paroki Onekore.
Semoga berkat berlimpah dari Tuhan yang sekaligus kunjungan Tritunggal Mahakudus bersama Bunda Maria ibu-ibu yang sedang mengandung bayi yang merupakan buah cinta sebagai pasangan suami-istri Katolik diberi kesehatan bayi dan ibunya dan dipermudah dalam proses kelahirannya. Dan Anak yang di dalam kandungan kelak menjadi penerus Gereja Katolik yang Satu, Kudus dan apostolik .
Minggu, 12 Februari 2023
MENEBAR BENIH KASIH
Paroki St. Yosef Onekore setelah melewati masa Pandemi Covid-19, kini seksi-seksinya mulai kembali menjalankan Programnya yang elah diplenokan pada bulan November 2022. Hari Minggu, 12 Februari 2023 Ketiga seksi bersamaan menjalankan kegiatan yang bertepatan dengan bulan kasih sayang yang hari Kasih Sayangnya jatuh pada tanggal 14 Februari.
Seksi-seksi itu antara lain Seksi Pastoral Kesehatan, seksi Kerasulan Anak dan Remaja dan seksi Kepemudaan. Hanya seksi Kepemudaan yang kegiatannya secara khusus berkaitan dengan Hari kasih Sayang " Valentine Day." Untuk seksi yang lain mungkin karena karya Roh Kudus tanpa disadari kegiatan yang diprogramkan justru "menebar kasih" yang hari-nya mendekati tanggal 14 Februari ( Hari Kasih Sayang )
Seksi Kepemudaan yang mendampingi Orang Muda Katolik ( OMK ) melalui rangkaian kegiatan
menyongsong hari kasih sayang ini dengan membersihkan kintal Gereja pada hari Jumat, 10 Februari 2023. Pater Pian Lado, SVD-Pastor Paroki pun turut mengambil bagian dalam kegiatan ini. Makna dari kegiatan ini menurut Ketua OMK Paroki St. Yosef Onekore, Efrem Segha adalah bagian dari pembersihan diri. " Rumah Tuhan adalah tempat dimana kita, khususnya orang Muda datang untuk mencurahkan isi hati bersama Tuhan. Untuk itu kami orang Muda ingin membersihkan rumah Tuhan , walaupun dikintalnya saja ( secara lahiriah ), namun secara rohani adalah simbol kami ingin membersihkan diri sebelum memasuki hari Kasih Sayang," demikian ungkap Efrem ( sapaannya).Selain kerja bakti OMK juga mengadakan kunjungan ke Panti Rehabilitasi Penyandang Cacat Pati Ji'e Pama Pawe di bawah naungan Yayasan Karya Dharma yang beralamat di Ippi, Kelurahan Teandara, Kec. Ende Selatan. Dalam kunjungan, selain kepeduliaan terhadap sesama dengan menebar kasih, OMK juga memberi bingkisan kecil buat adik-adiknya. Kunjungan ini, dihadiri juga Pastor Rekan Paroki Onekore, sekaligus sebagai Moderator pendamping OMK.
Linda Mbulu, salah satu anggota OMK yang cukup lama mengomentari bahwa tujuan mereka mengunjungi adik-adik ini adalah membagi kasih, apalagi dalam seminggu ini bacaan-bacaan harian dalam injil Markus selalu mengisahkan perbuatan baik Sang Guru dan juga tokoh Idola kaum Muda. " Adik-adik yang kami kunjung kemarin, senang om," demikian ungkap Linda. Kado yang diberikan memang tidak berarti apa-apa, namun semangat spritual yang terpenting dalam kegiatan ini.
Dalam acara puncak nanti Orang-orang Muda Katolik se-Paroki Onekore akan berkumpul bersama dengan pelbagai acara, diawali dengan Ibadat Sabda.
Seksi Kerasulan Anak dan Remaja dalam hari yang sama, Minggu 12 Februari pun mengadakan
kegiatan menebar kasih. Seksi ini berkoloborasi dengan seksi lain seperti Katakese. Dalam dua minggu ini seksi ini mengadakan pendataan di lingkungan se-paroki Onekore. Berbeda dengan minggu sebelumnya, hari minggu ini mereka mengisi dengan mengunjungi pula sahabat-sagabat mereka yang lagi sakit. Kegiatan ini sebenarnya dalam kaitan dengan memperingati hari Orang Sakit sedunia. Namun tanpa disadari bulan Februari yang dikenal sebagai bulan kasih sayang dan oleh karya Roh Kudus adik-adik SEKAMI-JPA membagi kasih buat teman-temannya uang Sakit.
Seksi Pastoral Kesehatan pada Minggu, 12 Februari mengadakan kegiatan dengan mengadakan pemeriksaan kesehatan bagi para lansia (lanjut usia ). Kegiatan ini dihadiri oleh dokter spesilist penyakit dalam, dr. Sari yang juga adalah umat Paroki Onekore. Dokter Sari, sebelum bencana pandemi Covid-19 sebulan sekali mengadakan kegiatan ini bagi para Lansia. Dalam nada KASIH, Paroki St. Yosef Onekore dengan tak lupa mengingat Khotbah di Bukit oleh Sang Guru dalam bacaan hari minggu ini terus akan menebar Kasih dalam ziarah hidupnya.
Pastor Paroki, Pian Lado, SVD dengan kekhasannya yang penuh senyum sangat antusias dan senang dengan kegiatan-kegiatan ini. Menurut beliau dalam terang Pleno Pastoral Paroki St. Yosef Onekore 2022 mengatakan sekarang saatnya kita menjadi terang, " Hendaklah terangmu menyinari dunia. "