Jumat, 21 April 2023

TAKUT KARENA TIDAK PERCAYA

 
Bacaan Injil Sabtu, 22 April 2023
Yohanes 6:16-21

Setelah peristiwa mujizat yang dilakukan Yesus memberi makan 5000 orang sampai kenyang (Yoh. 6:1-15) murid-murid Yesus pergi ke danau dan menyebrang ke Kapernaum. Saat itu hari sudah malam. Yesus tidak bersama mereka. Di tengah danau tiba-tiba angin kencang dan airnya bergelora.

Dalam kepanikan itu, murid-murid melihat Yesus berjalan diatas air mendekati mereka dan mereka ketakutan (ay. 19). Yohanes mengisahkan mereka "ketakutan" sebenarnya menunjukkan bahwa mereka sebenarnya belum mengenal Yesus secara sungguh-sungguh yang sehari-hari bersama mereka. Ketakutan yang menunjukkan ketidakpercayaan mereka akan kuasa Allah dapat melakukan segala sesuatu. Jadi tidak heran, Yesus disangka hantu. Penginjil Matius mengisahkan sesuatu yang terjadi akibat ketidakpercayaan mereka bahwa itulah Yesus yang berjalan di atas  air dengan perkataan Petrus, " Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan diatas air ( Matius 14: 22-33).

Sering dalam hidup ketakutan menghantui kita yang kurang Percaya akan kuasa Tuhan. Kita mengenal Dia, Kristus Mesias, Anak Allah namun saat yang sama kita ragu dan kurang percaya Dia berkuasa atas segala sesuatu. Kita menuntut bukti dari Dia dengan keraguan yang masih bercokol di hati.

"INI AKU, JANGAN TAKUT" Sebuah pengharapan dan kekuatan bagi kita semua pengikut-Nya. 
Percayalah Tuhan selalu bersama kita.



Kamis, 20 April 2023

TERANG KRISTUS BAGI KARTINI MASA KINI

 


21 April bangsa Indonesia  selalu memperingati sosok emansipasi wanita di jaman Belanda melalui pendidikan. Wanita itu kita kenal dengan nama Kartin ( Raden Adjen Kartini ). 21 April dinobat menjadi hari Kartini karena Raden Ayu Kartini (nama asli) terlahir pada tanggal 21 April 1879.

Kartini, yang oleh ayahnya Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dalam tradisi jaman itu wanita harus tinggal di rumah dan siap menjadi ibu rumah tangga terpaksa tidak melanjutkan sekolah setelah menamatkan sekolah ELS ( Europeesche Lagere School (ELS) setingkat SD. Namun karena gemar membaca buku-buku dan ingin menentang tradisi wanita tidak perlu sekolah timbullah semangat perjuangan untuk membela kaum wanita (dikenal dengan emansipasi wanita). Kartini memperjuangkan hak - hak wanita. Maka dikumpulah wanita-wanita di kampung halamannya untuk belajar membaca dan menulis yang diajarkannya. Perjuangan ini akhirnya didukung oleh suami setelah ia menikah dengan  K.R.M Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat dengan mendirikan sekolah.

perjuangan Kartini menjadi Cahaya yang menghalau Kegelapan. Cahaya untuk menjadikan manusia lebih beradab dan mengalahkan kegelapan pemikiran dan hidup pemikiran jaman itu. Tulisan-tulisan Kartini akhirnya di kumpulkan dan dibukukan okeh J.H. Abendanon dengan judul Door Duitsternis tot Licht - Habis Kegelapan Menuju Terang. Yang akhirnya kita kenal "Habis Gelap, Terbitlah Terang"

Saat ini, Gereja Katolik masih dalam masa Paskah. Kebangkitan Kristus yang mengalahkan maut. Malam Paskah yang diawali dengan Upacara Cahaya menandai bahwa kegelapan dunia ini telah dikalahkan oleh Cahaya Abadi Kristus sendiri. Kegelapan kubur didobrak oleh Sang Cahaya yang telah menyelamatkan umat manusia.

Wanita-wanitalah yang pertama yang menyaksikan Cahaya itu telah bangkit dan mewartakan bagi semua orang. 

Kartini Katolik jaman ini, harus berani seperti Kartini dan segera pergi ke kubur mencari terang. Karena Terang itu pasti akan memancarkan cahaya bagimu agar kamulah yang pertama mewartakan sukacita kebangkitan bagi semua orang.

Dan kaum lelaki katolik, janganlah menjadi Thomas untuk kebangkitan dan membutuhkan satu bukti. Pewartaan Wanita adalah emansipasi yang diberikan oleh Kristus Cahaya Sejati bagi mereka untuk mewartakan sukacita di dunia jaman ini.

Jangan Takut Kartini-Kartini Katolik jaman ini, Kristus memberi tempat kamu untuk mewartakan kebangkitan-Nya yang Pertama kali. 

Teruslah menjadi yang pertama dalam membawa sukacita.